Efektif Mana: Public Relations atau Social Media?
Semua pebisnis menginginkan bisnisnya untuk go viral dan menjadi talk-of-the-town. Namun, tidak sedikit dari mereka yang masih gagal memahami keseimbangan antara PR dan Media Sosial. Banyak yang memulai bisnisnya dengan menjalankan strategi bisnis media sosial in-house, namun mengabaikan fungsi Public Relations itu sendiri.Lalu, bagaimana seharusnya? Mana yang terlebih dahulu seharusnya dijalankan? Haruskah bisnis menyewa praktisi/agensi PR untuk mengimplentasikan kampanye media sosial?
1. Tentukan Objektif Perusahaan
Untuk mengetahui strategi mana yang perlu diambil, Anda terlebih dahulu perlu mengetahui apa yang ingin dicapai. Jika Anda ingin membangun kategori baru dan ingin model tersebut mendapatkan kredibilitas (dari pemangku kepentingan yang relevan) dalam enam bulan pertama, maka strategi PR yang kuat adalah suatu keharusan.
Berinvestasi dalam PR tidak seperti media sosial di mana seseorang dapat menyetujui strategi dan membiarkan agensi atau karyawan mengeksekusi. Strategi PR menuntut waktu, kebijaksanaan, minat, dan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Strategi media sosial sendiri bisa diimplementasikan saat perusahaan telah memulai melakukan branding. Di era ini, perusahaan memang membutuhkan eksistensi di dunia media sosial untuk memperkuat branding dan awareness, menjangkau lebih banyak pelanggan dan sekaligus menjaga reputasi dan brand image perusahaan.
2. Menciptakan Keseimbangan antara PR & Media Sosial
Hal lain yang sebagian besar pengusaha gagal untuk pahami adalah bahwa PR adalah pendekatan holistik. Pemuatan di media dapat menjadi lebih powerful bagi bisnis. PR dapat mendorong kredibilitas dan kesadaran di antara para pemangku kepentingan yang relevan, termasuk pelanggan potensial, investor, dll. Media sosial, di sisi lain, tujuannya lebih sering untuk membangun hubungan dengan pelanggan.
Karena komunikasi adalah dasar bagi PR, jelas kedua media sosial dan PR saling mempengaruhi. Bedanya, pengaruh media sosial pada PR lebih real-time, sementara PR membutuhkan pendekatan strategis untuk media sosial.
Integrasi kedua saluran itu penting. Seorang konsumen menghabiskan waktu yang hampir sama pada ponsel, desktop dan offline. Oleh karena itu, kampanye zaman baru yang hebat adalah ketika bisnis dapat mengombinasikan kedua strategi media sosial PR dengan efektif.
3. Rancang Strategi Sosial Media Bisnismu
Di zaman sekarang ini, harus diakui bahwa bisnis memang tidak bisa mengabaikan platform media sosial. Mulai dari peluncuran hingga kesuksesan produk Anda, media sosial akan membantu Anda tetap terhubung dengan audiens. Media sosial adalah saluran yang memengaruhi berbagai fungsi bisnis, termasuk PR, customer service, dan marketing.
Pada dasarnya, ada dua aspek di media sosial: penyiaran dan respons. Anda perlu memiliki strategi terpisah untuk kedua hal ini. Untuk tanggapan sendiri, bisnis juga perlu memiliki pedoman umum untuk menjawab.
Merancang strategi media sosial bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Ketika konsumen menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial, platform ini dapat menjadi sumber utama mengenai produk dan informasi bisnis.
Sumber: https://www.entrepreneur.com/article/313600
Oleh Hiskia Majesty Pandin
Advo Indonesia public relations agency consultant Jakarta Indonesia