6 Tips Menulis Press Release yang Baik
Press Release atau biasa disingkat rilis adalah elemen mendasar yang esensial bagi setiap strategi PR. Rilis biasanya menjadi langkah pertama yang diambil oleh praktisi PR untuk mendapatkan pemuatan di berbagai media.
Sebenarnya, rilis yang baik tidak hanya mengenai penginformasian akan perkembangan terbaru suatu perusahaan atau peluncuran produk, namun juga harus bisa menyentuh “interest” dari sudut pandang media - angle yang ramai dibahas, banyak diminati oleh publik atau memang benar-benar hal baru yang belum pernah diangkat sebelumnya. Konten-konten seperti inilah yang menjadikan rilis suatu perusahaan newsworthy.
Tidak sedikit rilis yang diabaikan oleh media. Bukan suatu yang mengherankan, satu media dalam sehari bisa menerima puluhan bahkan ratusan rilis dari berbagai brand. Maka dari itu, sangat krusial bagi praktisi PR untuk membuat rilis yang menonjol di mata editor. Salah satu caranya bisa dilakukan dengan membuat gaya penulisan yang mirip dengan gaya penulisan dari target media. Selain itu, masih ada beberapa langkah-langkah yang bisa diaplikasikan oleh praktisi PR untuk menciptakan rilis yang baik dan attention-grabbing bagi para editor:
1. Curi Perhatian dengan Headline yang Menarik
Seperti halnya artikel majalah, buku atau pamflet promosi - headline/judul adalah yang paling penting. Judul yang kuat (dan, dalam hal ini, baris subjek email saat Anda mengirim rilis) akan menarik wartawan yang mencari cerita bagus. Judul Anda harus menarik karena akurat dan efektif.
2. Key Message Harus Berada pada Paragraf Pertama
Karena wartawan adalah orang yang super sibuk, Anda harus berasumsi bahwa mereka hanya akan membaca kalimat pertama dan kemudian hanya memindai sisanya - jika tidak mengabaikan sisanya. Letakkan pesan siaran pers Anda dengan cepat. Setiap poin penting harus dibahas dalam beberapa kalimat pertama. Paragraf selanjutnya harus untuk mendukung informasi.
3. Media Mencintai Data/Angka
Sangat mudah untuk mengisi halaman dengan narasi kreatif dan penuh warna. Namun, media akan sangat menyukai informasi yang berisikan data/fakta. Kemas rilis Anda dengan data-data akurat yang mendukung signifikansi produk atau informasi yang Anda sampaikan. Jika Anda mengklaim tren, Anda perlu bukti untuk mendukungnya. Jika ada data berupa angka, tabel atau infografik maka akan menjadi jauh lebih menarik.
4. Hindari Typo dan Tata Bahasa yang Ambigu
Proofread rilis Anda - dan biarkan beberapa orang lain mengoreksinya juga sebelum mengirimnya ke media. Bahkan satu kesalahan pun dapat menghalangi seorang wartawan untuk menganggapmu serius.
5. Masukan Kutipan Orang Penting dari Perusahaan
Ada sumber alami yang tidak dapat direplikasi: kutipan. Kutipan yang baik dari seseorang di perusahaan dapat memberikan elemen manusia kepada siaran pers, serta menjadi sumber informasi bagi dirinya sendiri.
6. Berikan Akses untuk Informasi Lebih
Anda harus membatasi siaran pers Anda ke dalam satu atau 2 halaman. Jika Anda memiliki banyak informasi yang ingin disampaikan, pastikan Anda mencantumkan kontak perusahaan (atau biasanya kontak tim PR perusahaan) yang dapat dihubungi jika media ingin menanyakan informasi lainnya. Anda juga bisa memberikan tautan ke situs perusahaan/situs relevan lainnya. Jangan membuat media mencari sendiri untuk mendapatkan informasi lebih lanjut - mudahkan merekan dengan memberikan akses kepada resources yang tepat yang mungkin dibutuhkan.
Hiskia Majesty Pandin
Advo Indonesia public relations agency consultant Jakarta Indonesia