Bagi Pemula, Berikut Kiat Mengembangkan Program PR Dari Nol

Public relations (PR) menjadi salah satu profesi yang banyak diincar oleh pencari kerja. Menjanjikan penghasilan tinggi, seorang praktisi PR harus menciptakan ide dan solusi serta membangun komunikasi dengan klien maupun media. Profesi sebagai praktisi PR atau hubungan masyarakat (humas) sudah jamak terdengar di telinga banyak orang. Hampir di seluruh kegiatan, baik berkaitan dengan perseorangan, organisasi, atau perusahaan, peran PR sangat dibutuhkan untuk mendukung kelancaran hingga kesuksesan kegiatan tersebut.

Memulai pekerjaan PR dari nol tidak semudah bila Anda hanya meneruskan program yang telah ada sebelumnya. Dibutuhkan semangat membangun dan kesabaran menyiapkan kegiatan PR mulai dari titik awal, terutama bagi PR pemula. Berikut kiat-kiat menyiapkan program PR mulai dari nol:


1. Lakukan audit dan gali informasi program yang pernah berjalan

Bahkan perusahaan yang belum pernah memiliki program PR sekalipun, tidak menutup kemungkinan pernah di publish di media. Mulailah melacak informasi tersebut dan analisis inklusi hingga saat ini.

Jika perusahaan telah bekerja dengan agen atau karyawan PR sebelumnya, tinjaulah rencana apa yang pernah mereka susun. Cari tahu apa yang telah di follow up dan apa yang tidak. Ketahui alasan mengapa tidak di follow up. Mungkin ada ide-ide lama yang patut ditinjau ulang.

2. Memahami lanskap persaingan dan fakta-fakta perusahaan utama.

Cari tahu perusahaan apa yang menjadi pesaing terbesar. Cari tahu keunggulan kompetitif apa yang mereka miliki atas merek Anda, dan sebaliknya.

Selain itu, dapatkan penjelasan tentang fakta-fakta kunci dan sejarah perusahaan Anda. Siapa yang dapat Anda ajak bicara untuk mempelajari lebih lanjut tentang masing-masing departemen? Salah satu keuntungan menjadi PR in-house adalah memiliki akses ke sumber daya internal yang lebih luas. 

3. Sempurnakan konten Anda.

Sangat penting menonjolkan konten dan fakta yang konsisten ketika menggambarkan perusahaan Anda. Misalnya, akan sangat membantu untuk melakukan workshop dengan sekelompok pemangku kepentingan utama di perusahaan Anda.

Kumpulkan kuesioner seputar kategori market perusahaan Anda, pembeda kompetitif, atau mengenai solusi masalah yang Anda angkat. Bandingkan tanggapan dari kelompok, tentukan persamaan dan perbedaan dan bangun konsensus. Dari sana, buat atau perbaiki konten utama serta bahasa deskriptor dan boilerplate untuk digunakan dalam siaran pers Anda.

4. Tentukan juru bicara

Mulailah dengan mencari tahu siapa yang berbicara dengan media di masa lalu. Apakah mereka merasa nyaman dengan itu? Bidik dua atau tiga orang yang dapat berinteraksi dengan media dan menjadi ahli materi di berbagai bidang. Setelah juru bicara diidentifikasi, tentukan pelatihan media apa yang mereka butuhkan.

Tetap berhubungan dengan juru bicara Anda dalam perkembangan industri sehingga mereka dapat memberikan analisis dan komentar yang relevan. Bangun leadership di sekitar mereka sehingga Anda dapat mempromosikan media dan mengembangkan konten di sana.

5. Cari tahu siapa yang dapat membantu Anda.

Di luar juru bicara tersebut, ciri lain dari program PR yang sukses melibatkan akses ke data bisnis real-time. Siapa yang bisa mendapatkan informasi itu untuk Anda dengan cepat? Berapa banyak data perusahaan yang dapat digunakan secara eksternal.

Identifikasi siapa pemain di seluruh industri bisnis, intelijen bisnis dan SEO, serta orang lain yang Anda anggap relevan dan harus bekerja sama dengan Anda secara intens. Seorang PR yang sukses membutuhkan hubungan yang kuat di seluruh tim dan tim PR di geografi lain untuk perusahaan (jika ada).

Advo Indonesia public relations agency consultant Jakarta Indonesia

Recommendation
Comment