Media Relations Itu Harusnya...

Membangun dan membina hubungan yang baik dengan media adalah daily to-do list seorang praktisi Public Relations. Ini bukan suatu yang mengherankan, karena media relations sendiri merupakan fungsi utama dan sangat mendasar bagi seorang PR. Jika hubungan yang baik dengan media telah terjalin, maka fungsi PR lainnya, terlebih yang berkaitan dengan publicity dan reputation management, akan relatif lebih ringan untuk dijalankan.

Dulu, sebelum mendalami dunia PR, saya berpikir media hanyalah “senjata” bagi praktisi PR. Ibaratnya, seperti alat yang hanya digunakan ketika dibutuhkan. Namun, semenjak terjun dan mendalami langsung industri ini beberapa tahun silam, kini saya melihat bahwa media seharusnya diposisikan sebagai “mitra” - layaknya investor bagi perusahaan. Perlu menginvestasikan waktu dan interest agar terbangun simbiosis mutualisme antara perusahaan dan media - and here’s where PR takes the lead.

Pertanyannya, bagaimana seharusnya kita menjalankan fungsi media relations ini? What should I keep in mind when relating with media?

1.       Humanis

Menurut saya, attitude adalah hal utama. Pegang prinsip humanisme ketika berurusan dengan media. Sama dengan kita, media/jurnalis pun ingin diperlakukan dengan baik. Yang selalu saya lakukan adalah berpikir bahwa media adalah tamu VVIP. Perlakukan mereka dengan spesial, assist kebutuhan mereka dan berikan apresiasi tulus. Jika perlu, luangkan waktu di luar jam kerja untuk sekedar mengobrol dan membangun hubungan yang lebih mendalam untuk menciptakan keterikatan personal. The point is to make them feel valued and respected.

Bersikap humanis juga termasuk bersikap helpful. Contohnya, jika seorang jurnalis ingin mewawancarai seseorang dalam perusahaan/klien kamu, bersikaplah membantu dan upayakan yang terbaik untuk mewujudukan permintaan tersebut. Ingat, jika kamu selalu berusaha menyediakan waktu untuk seorang jurnalis, kamu dapat membangun hubungan yang baik dengan mereka dan mereka akan mulai melihat kamu sebagai sumber yang dapat dipercaya. Ini bisa mengarah pada lebih banyak peluang media di masa depan.

2.       Strategis

Setelah mengetahui mindset dan cara yang baik untuk membangun hubungan dengan media, selanjutnya adalah bersikap strategis. Strategis di sini tidak hanya akan menguntungkan perusahaan/klienmu, tapi juga akan menunjangmu dalam membangun relasi dengan media.

· Tentukan tujuan:

Media relations yang baik adalah yang dibangun atas tujuan yang jelas. Tujuan dari kegiatan media relations harus terkait langsung dengan tujuan bisnis dan komunikasi yang ingin dicapai. Apakah perusahaan/klienmu ingin meluncurkan produk baru di pasaran? Atau ingin memperbaiki reputasi di mata publik? Tujuan yang jelas akan membantu dalam melakukan media relations strategy mapping.

· Ketahui mediamu:

Dalam membangun hubungan dengan media, kamu harus tahu siapa jurnalis yang kamu sasar. Jangan sampai kamu menyasar media/jurnalis yang tidak sesuai dengan berita yang ingin kamu angkat. Hal ini justru akan merusak citramu di depan jurnalis dan membuatmu terlihat tidak profesional. Pastikan beritamu relevan dan layak diberitakan sebelum mengirimnya kepada seorang jurnalis. Kamu tidak ingin membuang waktu jurnalis dengan mengirimi mereka informasi yang tidak menarik atau berguna bagi mereka. Ini dapat mengganggu wartawan dan mereka mungkin mengabaikan emailmu di masa depan.

· Berikan angle berita yang berbeda:

Bagi banyak jurnalis, ekslusivitas masih merupakan cara terbaik untuk menarik pembaca dan membuat editor senang. Hindari memberikan angle berita yang sudah sering diangkat oleh media lain. Dengan mengangkat topik yang fresh, editor tidak akan berpikir panjang untuk mengangkat beritamu. Memberikan data/analisis tambahan atau wawancara esklusif dengan sumber yang tepat di perusahaan pun dapat menjadi salah satu strategi yang bisa dicoba. 


Hiskia Majesty Pandin

Advo Indonesia public relations agency consultant Jakarta Indonesia

Recommendation
Comment