Bagaimana Mengukur KPI Public Relations
1. Hasil Nyata
Sejak lama industri public relations sulit untuk mendefinisikan dari perspektif non-PR. Jika Anda bertanya ke seorang profesional non-comms apa itu PR, banyak yang bingung untuk memberikan definisi atau secara alternatif mereka akan salah menyebut PR untuk industri lain seperti pemasaran dan periklanan. Dengan memiliki kerangka kerja untuk PR, agency lebih mampu menawarkan hasil real time dan tidak hanya bergantung pada output. Pengukuran PR secara tradisional telah melibatkan pelacakan output dan sekarang harus lebih dilakukan melacak hasil untuk lebih mempromosikan kebutuhan PR bagi semua bisnis. Berfokus pada hasil yang nyata memungkinkan lebih banyak orang untuk memahami apa itu PR dan membuat ketentuan untuk dimasukkan dalam rencana bisnis mereka.
2. Pemantauan
Melacak hasil yang nyata adalah kunci. Ketika kampanye dimonitor lebih mudah untuk menangkap tren dan menawarkan solusi kepada klien di masa depan yang mungkin memiliki tujuan kampanye serupa dengan klien yang sudah ada. Cukup memahami apakah pola tertentu baik diterima selama waktu tertentu atau di negara-negara tertentu, dapat digunakan sebagai data untuk menginformasikan proposal di masa depan. Perkiraan yang lebih baik dapat dibuat misalnya di mana usaha PR akan harus dihabiskan, seperti media sosial. Dibanding hanya merayakan liputan pers yang tinggi, lebih penting untuk memahami keadaan yang difasilitasi keamanan dan bagaimana untuk mereplikasi keberhasilan ini di masa depan.
3. Sharing
Klien ingin terus diinformasikan berulang kali, meski klien sering tidak yakin apa nilai PR sebenarnya. Dengan berbagi metrik dengan klien Anda dan pemegang saham lain, ada pemahaman yang lebih terpadu, memungkinkan klien Anda untuk menjadi pendukung untuk industri secara keseluruhan. Hal ini tidak hanya cukup bagi klien Anda untuk mengetahui kampanye bekerja, mereka perlu tahu mengapa dan bagaimana.
4. Peningkatan Kinerja
Mengukur upaya PR memungkinkan tim untuk memperbaiki kinerja mereka dengan membandingkan perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini juga memungkinkan lembaga untuk mengelola ekspektasi klien sebagai KPI (key performance indicator) dan parameter lainnya akan lebih baik diinformasikan oleh dampak dari kinerja sebelumnya.
5. Memperluas Jangkauan
Mengukur upaya PR di seluruh departemen agar mudah mengukur upaya departemen yang terpisah. PR sekarang beroperasi di lansekap di mana artikel surat kabar dapat mendorong audien ke website klien dan kemudian dikonversi kembali untuk mengunjungi platform media sosial. Melalui pengukuran PR kita dapat
memastikan lebih baik bagaimana menggabungkan tool dan saluran yang berbeda untuk memperluas jangkauan pesan merek dan mengkomunikasikan pesan ini ke khalayak inti.
image source: http://www.wrightoncomm.com/