4 Prinsip Yoga Yang Dapat Diterapkan ke Public Relations

Ternyata cabang dari yoga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tapi dapat juga diterapkan pada semua aspek kehidupan. Prinsip-prinsip tersebut menjadi pedoman bagaimana hidup bermakna dan tujuan hidup dengan menawarkan saran untuk perilaku moral dan etika, serta disiplin diri. Meski tidak terkait dengan hubungan masyarakat, namun ada beberapa pelajaran yang dapat diambil PR profesional dari ajaran-ajaran kuno ini menjadi lebih terarah. Berikut penjelasannya :

Membangun fondasi yang kuat

Cabang-cabang dari yoga (disebut eight limbs of yoga) dapat dilihat sebagai kemajuan, masing-masing membangun di depan dan menyiapkan yoga untuk praktek tahap berikutnya. Misalnya, cabang ketiga yoga, yang berfokus pada sikap, dimaksudkan untuk mengembangkan disiplin dan kemampuan untuk berkonsentrasi dalam persiapan untuk meditasi.

PR profesional dapat menerapkan pendekatan yang sama ketika mereka mulai bekerja dengan klien baru. Sebelum masuk ke jangkauan media, sangat penting untuk memperjelas audien utama klien, memperkuat pesan, dan mengidentifikasi tujuan mereka. Setelah pondasi ini telah dibangun, kembangkan strategi jangka panjang yang menguraikan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan tersebut.

Memfokuskan Energi

Tapas, salah satu dari 10 prinsip hidup yoga, mengarahkan semua energi pada tugas di tangan. Menggunakan energi dalam cara yang lebih disiplin dapat membantu tetap fokus dan antusias tentang proyek Anda saat ini. PR profesional yang bekerja di sebuah agensi mewakili beberapa klien, dan itu bisa menyulitkan untuk fokus pada tugas di tangan ketika Anda sedang ditarik dari berbagai arah.

Menerapkan ide tapas dapat membantu. Memang sangat penting untuk dapat beralih dengan cepat, tapi lebih penting untuk memfokuskan semua perhatian pada tugas Anda saat ini. Apakah sedang menulis siaran pers atau berpartisipasi dalam panggilan konferensi dengan klien, Anda akan lebih efisien dan siaga jika tidak multitasking.

Dekati setiap proyek dengan pendekatan baru

Yoga adalah ajaran pembebasan, yang berarti berusaha untuk menghapuskan setiap gagasan dari “mengapa kita” atau “apa yang kita tahu.” Membebaskan pikiran mengarah ke mental memulai yang baru dan memungkinkan orang untuk mendekati setiap situasi tanpa praduga.

Banyak PR profesional memiliki ide mapan bagaimana mereka harus berkomunikasi dengan klien atau apa strategi terbaik untuk tipe tertentu. Hanya karena pendekatan telah mapan, namun bukan berarti itu yang paling efektif. Memiliki mental yang baru akan memberikan Anda kesempatan mempertimbangkan saran untuk pendekatan baru dan menciptakan ide-ide baru sendiri yang inovatif.

Bernafas dalam-dalam
Cabang yoga keempat adalah mengenali hubungan antara napas, pikiran, dan emosi. Meskipun PR bisa penuh dengan hal yang menyenangkan, namun bisa juga membuat stres. Ketika Anda merasa kewalahan, ambil napas dalam-dalam, hembuskan, dan ulangi.

untuk advo indonesia PR, public relations agency jakarta, Indonesia